Chelsea Habiskan Rp 2,7 T buat Beli Bek, kok Masih Rutin Kebobolan?
Chelsea menelan kekalahan 0-1 dari Dinamo Zagreb di Liga Champions. Lini belakang pun disorot karena telah menghabiskan ratusan juta Pound untuk membenahi sektor tersebut, namun hasilnya tak langsung terasa.
Pada laga di Stadion Maksimir, Selasa (7/9/2022) malam WIB, Chelsea kecolongan lewat serangan balik pada menit ke-13. Mislav Orsic menggiring bola setengah lapangan sebelum menaklukkan kiper Kepa Arrizabalaga dengan satu congkelan pelan.
Dalam prosesnya, Orsic menang adu lari dari Wesley Fofana yang kalah start karena harus memutar badannya lebih dulu. Tak cuma itu, dua bek Chelsea lainnya, Cesar Azpilicueta dan Kalidou Koulibaly juga menjadi sorotan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Keduanya tak ada di posisi tepat ketika menerima serangan balik. Akibatnya, Chelsea hanya mengandalkan kecepatan Fofana untuk menghalau serangan, yang ternyata tak cukup.
Kekalahan ini membuat Chelsea gagal mencatat clean sheet di enam laga beruntun dan sudah kebobolan 10 kali. Padahal di musim panas ini mereka sudah menghabiskan 158,5 juta Pound (sekitar 2,7 triliun Rupiah) untuk membeli bek.
Koulibaly (33 juta), Fofana (69,5 juta), dan Marc Cucurella (56 juta) didatangkan untuk menggantikan Andreas Christensen dan Antonio Rüdiger yang pindah gratis, masing-masing ke Barcelona dan Real Madrid.
Namun alih-alih mendapat efek instan, Chelsea tampak masih butuh waktu untuk mengintegrasikan mereka bertiga dalam permainan tim. Semakin lama prosesnya, tentu akan berakibat lebih buruk untuk perjalanan Chelsea di musim ini.
Manajer Thomas Tuchel sendiri memilih untuk tak menyalahkan lini belakang saja. Baginya, hampir semua pemain tampil jauh dari kata bagus.
"Tak banyak (pemain yang tampil bagus di laga ini). Sudah jelas kami tampil