Players.bio is a large online platform sharing the best live coverage of your favourite sports: Football, Golf, Rugby, Cricket, F1, Boxing, NFL, NBA, plus the latest sports news, transfers & scores. Exclusive interviews, fresh photos and videos, breaking news. Stay tuned to know everything you wish about your favorite stars 24/7. Check our daily updates and make sure you don't miss anything about celebrities' lives.

Contacts

  • Owner: SNOWLAND s.r.o.
  • Registration certificate 06691200
  • 16200, Na okraji 381/41, Veleslavín, 162 00 Praha 6
  • Czech Republic

Amnesti International Minta Gerrard Bersuara soal Kasus HAM Arab

Steven Gerrard melanjutkan karier kepelatihannya di Arab Saudi. Amnesti International mendesak pelatih anyar Al Ettifaq itu berbicara kasus HAM di Arab.

Gerrard diumumkan sebagai pelatih baru Al Ettifaq, Senin (3/7/2023). Mantan kapten Liverpool itu kabarnya mendapat upah 10 juta paun di Negeri Petro Dollar.

Tidak hanya gaji besar, Gerrard juga dibekali dana transfer melimpah dari Al Ettifaq. Klub berjuluk The Commandos itu memang ingin bersaing dengan tim-tim top Arab Saudi lainnya untuk musim 2023/2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Al Ettifaq bahkan berencana mendatangkan pemain-pemain top dari klub Eropa. Jordan Henderson dan Philippe Couthinho, keduanya mantan rekan setim Gerrard di Liverpool, jadi incaran.

Kepindahan Steven Gerrard ke Al Ettifaq disorot Direktur Urusan Ekonomi Amnesty International Inggris Raya, Peter Frankental. Dia menuduh Arab Saudi melakukan sportswashing dan meminta Gerrard membahas masalah tersebut.

Arab Saudi dituding melanggar hak asasi manusia, mengekang kebebasan pers, memenjarakan aktivis, serta diskriminasi terhadap kaum LGBT. Upaya mendatangkan pemain-pemain bintang dinilai Frankental sebagai upaya Arab Saudi membersihkan citra negara lewat sepakbola.

"Penyerbuan pemain dan pelatih untuk bergabung dengan klub sepakbola Arab Saudi dengan kontrak yang menguntungkan adalah lebih banyak bukti bahwa pencucian olahraga Saudi semakin meningkat," kata Frankental, dikutip dari Daily Mail.

"Di berbagai olahraga dan berbagai format, negara Saudi mengerahkan sejumlah besar uang untuk mencuci citra olahraganya yang sangat ternoda dan mengalihkan perhatian dari catatan hak asasi manusia yang mengerikan," dia menambahkan.

"Di bawah Mohammed bin Salman, ada tindakan keras hak asasi

Read more on sport.detik.com